Jumat, 08 Februari 2013

GALAKSI




A. Pengertian Galaksi
Galaksi adalah suatu kumpulan bintang, nebula (berupa awan-awan, gas dan debu di angkasa luar) dan material antarbintang yang menempati volume ruang yang sangat besar. Galaksi sendiri terdiri dari ratusan ribu bintang, sedang galaksi besar dapat mencapai miliaran bintang jumlahnya. Matahari menempati ruang yang sangat kecil dalam suatu sistem bintang yang sangat luas, dikenal dengan nama Bimasakti.

Sistem yang terikat oleh gaya gravitasi ini terdiri atas bintang neutron dan lubang hitam, gas dan beragam debu kosmik, serta substansi dengan materi gelap. Istilah "galaksi" sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yang berarti 'susu', yang merujuk pada galaksi Bimasakti (milky way).

Jumlah galaksi yang ada di alam semesta ini berjumlah kurang lebih sebanyak 100 milyar galaksi dengan sebagian besar galaksi berdiameter 100 hingga 100 ribu parsec. Galaksi-galaksi tersebut dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec.

Ruang antragalaksi tersebut diisi oleh gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubiknya. Terdapat himpunan kluster yang membentuk superkluster yang dikelilingi oleh ruang hampa di dalam semesta galaksi.


B. Macam-macam Galaksi

Macam-macam galaksi bisa dikelompokkan berdasarkan bentuknya. Edwin P. Hubble adalah orang yang pertama kali membuat klasifikasi galaksi berdasarkan bentuk galaksi dalam foto. Klasifikasi awal adalah galaksi-galaksi elips, yang kemudian bercabang menjadi deretan berbentuk spiral normal dan spiral berpalang, kemudian galaksi diakhiri dengan galaksi-galaksi yang bentuknya tidak teratur.

Galaksi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu galaxsias atau kyklos galaktikos yang artinya lingkaran susu, sedangkan dalam bahasa Inggris adalah milky way dengan rujukannya adalah Bimasakti.

Jika kita perhatikan, sering kali kita melihat galaksi saling berpasangan atau berkelompok. Setiap galaksi yang berpasangan dan berkelompok tersebut memiliki gugus galaksi. Di banyak ruang di angkasa, galaksi membentuk awan-awan berbentuk lingkaran atau elips dengan kerapatan yang kurang lebih hampir sama, galaksi elips sangat sedikit jumlahnya.

Sedangkan pada galaksi spiral gugusnya tidak beraturan dan memiliki jarak yang renggang-renggang. Setiap gugusan-gugusan galaksi yang membentuk gugus yang lebih besar lagi dinamakan kelompok gugus bintang. Berikut ini adalah dua contoh galaksi di antara miliaran galaksi yang ada.

1. Galaksi Bimasakti

Jika malam hari kita melihat bintang-bintang di langit dengan mata telanjang, itulah anggota galaksi Bimasakti. Galaksi Bimasakti memiliki garis tengah kira-kira 100.000 tahun cahaya dan berbentuk cakram. Bagian tengahnya memiliki ketebalan kira-kira 15.000 tahun cahaya.

Galaksi Bimasakti termasuk ke dalam klasifikasi galaksi yang berbentuk spiral nomor tipe Sb, pada bagian tengah Bimasakti menggembung di mana terdapat kira-kira sekitar satu miliiaran bintang tua. Dan dari tengah atau pusatnya terjulur dua lengan spiral berisi bintang-bintang yang lebih muda (awan, gas, dan debu).


2. Galaksi Radio dan Quasar

Galaksi Radio adalah galaksi yang jauh dari posisi Bimasakti dan merupakan sumber pemancar radio. Awalnya, pada 1963 Maarten Schmidt menemukan sebuah benda di langit yang menyerupai bintang, dinamai 3C273 yang mengeluarkan cahaya yang sangat terang dan memancarkan gelombang radio yang sangat besar dan kuat.

Galaksi Radio memiliki jarak yang sangat jauh dengan bumi, diperkirakan sekitar 1 miliar tahun cahaya (satu tahun cahaya = 9,5 triliun km). Walaupun jaraknya sangat jauh, namun energi yang dipancarkan oleh galaksi ini sangat kuat, kira-kira 10.000 kali energi galaksi spiral.

Karena memiliki energi yang hebat maka para astronot kebanyakan menganggap bahwa pusat dari setiap quasar adalah lubang hitam yang memiliki massa 100 juta kali massa yang dimiliki oleh matahari.


3. Galaksi Andromeda

Galaksi yang memiliki nama lain NGC 224 ini merupakan salah satu galaksi yang berada di luar galaksi Bimasakti, yang bisa dilihat dengan mata telanjang apabila tidak terjadi polusi cahaya.

Strukturnya menyerupai galaksi Bimasakti, yakni spiral. Galaksi ini berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari galaksi Bimasakti dengan letak di langit utara, sekitar 41 derajat sebelah utara katulistiwa.

Galaksi ini bisa diamati pada bulan September sampai November. Galaksi ini akan nampak seperti kabut tipis yang kecil di langit utara jika dilihat dengan mata telanjang.

Namun, jika diamati dengan menggunakan teropong, galaksi ini akan terlihat seperti bintang redup di tepian galaksi Andromeda yang ukurannya sekitar 7 kali diameter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang yang bergerak mendekati galaksi Bimasakti dengan kecepatan 300 km/detik.


C. Tipe dan Morfologi Galaksi

Tipe galaksi menurut Hubble ada beberapa jenis, yakni galaksi eliptik, spiral, spiral berbatang, dan cincin.

1.     Galaksi eliptik dibedakan menjadi beberapa bentuk berdasarkan tingkat keelipsannya. Ada tipe E0 yang menyerupai lingkaran, ada juga tipe E7 yang sangat lonjong dengan bentuk dasar elipsoid sehingga nampak elips jika dilihat dari sudut pandang mana pun.Galaksi ini memiliki sedikit materi antarbintang sehingga hanya memiliki sedikit gugus terbuka dengan laju pembentukan bintang yang lambat. Galaksi ini didominasi oleh bintang yang berumur tua dengan orbot pusat gravitasi arah yang acak.

2.     Galaksi spiral terdiri atas piringan berupa bintang dan materi antarbintang yang berotasi di dalamnya, serta gembung pusat yang juga terdiri atas bintang berusia tua. Dari gembung pusat tersebut, terdapat lengan spiral sehingga disebut sebagai galaksi spiral.Dalam klasifikasi Hubble, galaksi ini ditandai dengan huruf s, diikuti huruf a, b, dan seterusnya sebagai tanda untuk menunjukkan tingkat kerapatan dari lengan spiral dan ukuran gembung pusatnya.Galaksi Sa, misalnya, memiliki lengan spiral yang kurang jelas dan membelit secara rapat denagn ukuran gembung pusat yang relatif besar, sedangkan galaksi Sc memiliki lengan spiral yang terbuka dan ukuran gembung pusat yang relatif kecil.

3.     Galaksi spiral berbatang. Galaksi ini biasanya memiliki bnetuk batang yang linier yang memanjang ke dua sisi dari gembung inti yang kemudian bergabung dengan struktur lengan spiralnya.Dalam klasifikasi Hubble, galaksi ini dikategorikan ke dalam tipe SB dengan diikuti a, b, dan seterusnya untuk mengindikasikan bentuk lengan spiralnya. Batang spiral dari galaksi ini merupakan struktur sementara yang merupakan akibat dari gelombang kejut inti galaksi.Salah satu contoh dari galaksi spiral berbatang adalah galaksi Bimasakti yang kita huni. Galaksi ini memiliki ukuran batang yang besar dengan diameter sekitar 30 kilo parsecs dan ketebalan kurang lebih 1 kilo parsec.

4.     Galaksi cincin atau galaksi dengan sifat yang tidak biasa. Sifat-sifat tersebut disebabkan oleh adanya interaksi pasang surut dengan galaksi lain.Galaksi cincin memiliki struktur yang menyerupai cincin berupa bintang dan materi antarbintang yang men gelilingi inti kosong. Galaksi ini biasanya terbentuk saat ada galaksi kecil yang melewati inti galaksi yang lebih besar darinya. Hal ini bisa dilihat dari galaksi Andromeda yang mempunyaistruktur mirip cincin.

5.     Selain galaksi cincin, ada juga morfologi galaksi lenticular yang merupakan perpaduan antara sifat galaksi eliptik dengan galaksi spiral. Galaksi ini biasanya dikategorikan ke dalam tipe S0 yang memiliki lengan spiral samar serta hali bintang yang berbentuk eliptik.


Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah galaksi yang teramati sangatlah banyak. Sementara itu, jumlah galaksi yang tidak teramati juga masih banyak. Bentuk galaksi pun bermacam-macam, bergantung pada bentuk bintang yang mengelilingi galaksi tersebut.



Jumat, 01 Februari 2013

PENGETAHUAN GEOGRAFI


ASPEK-ASPEK GEOGRAFI


1. Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :

a. Aspek Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.

b. Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan

c. Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)

2. Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain :

a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.

b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya

c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.

d. Aspek Politik
Misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan

PENDEKATAN-PENDEKATAN GEOGRAFI

Dalam mempelajari ilmu geografi, terdapat tiga pendekatan yang digunakan untuk mengkaji, yaitu :

1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui persebaran dalam penggunaan ruang yang telah ada dan bagaimana penyediaan ruang akan dirancang. Dalam mengkaji fenomena geografi dapat menggunakan 3 subtopik dari pendekatan keruangan, yaitu :

a. Pendekatan Topik
Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji masalah/fenomena geografi dari topik tertentu yang menjadi pusat perhatian, misalnya tentang wabah penyakit di suatu wilayah dengan cara mengkaji :
- penyebab wabah penyakit (misal : virus atau bakteri)
- media penyebarannya
- proses penyebaran
- intensitasnya
- interelasinya dengan gejala-gejala lain di sekitarnya.
Dengan pendekatan tersebut akan dapat diperoleh gambaran awal dari wabah penyakit yang terjadi.

b. Pendekatan Aktivitas
Pendekatan ini mengkaji fenomena geografi yang terjadi dari berbagai aktivitas yang terjadi. Misalnya hubungan mata pencaharian penduduk dengan persebaran dan interelasinya dengan gejala-gejala geosfer.

c. Pendekatan Regional
Pendekatan ini mengkaji suatu gejala geografi dan menekankan pada region sebagai ruang tempat gejala itu terjadi. Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu yang khas.
2. Pendekatan Kelingkungan (Pendekatan Ekologis)
Digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur-unsur yang berada di lingkungan tertentu, yaitu :
hubungan antar makhluk hidup
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya
Contoh dari keterkaitan antar unsur misalnya petani di daerah lahan miring pasti akan melakukan kegiatan pertanian dengan sistem terrassering.

3. Pendekatan Kewilayahan
Merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan kelingkungan. Misalnya dalam mengkaji wilayah yang memiliki karakaterisitik wilayah yang khas yang dapat dibedakan satu sama lain (areal differentation), maka harus diperhatikan bagaimana persebarannya (analisis keruangan) dan bagaimana interaksi antara manusia dengan lingkungan alamnya (analisis ekologi). Pendekatan wilayah sangat penting untuk pendugaan wilayah (reginal forecasting) dan perencanaan wilayah (regional planning).



KONSEP DASAR GEOGRAFI

1. Lokasi
Lokasi atau letak suatu objek terhadap objek yang lain akan berpengaruh terhadap nilai objek tersebut.
2. Jarak
Jarak dapat mempengaruhi nilai atau harga suatu objek / barang.
3. Pola
Keadaan alam tertentu berpengaruh terhadap pola persebaran dan pemukiman penduduk
4. Keterjangkauan
Suatu daerah dapat berhubungan dengan daerah lain apabila tersedia sarana yang sesuai dengan kondisi wilayahnya.
5. Morfologi
Bentuk lahan dapat berpengaruh terhadap pemanfaatannya bagi manusia
6. Aglomerasi
Kehidupan penduduk cenderung mengelompok menurut mata pencaharian atau status sosial tertentu. Demikian pula tempat tinggalnya.
 
7. Nilai Kegunaan
Suatu tempat memiliki nilai dan manfaat yang berbeda bagi masing-masing orang
8. Interaksi dan Interdependensi
Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya akan menimbulkan pergerakan manusia, barang atau gagasan
9. Diferensiasi Areal
Adanya perbedaan fenomena alam dan sosial menurut wilayah dan tempatnya
10. Keterkaitan Ruang
Hubungan antar wilayah terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan antar wilayah sehingga timbul rasa saling membutuhkan.
 


PRINSIP DASAR GEOGRAFI

1. Prinsip Penyebaran
Merupakan prinsip yang mengkaji persebaran objek kajian geografi dipermukaan bumi

2. Prinsip Interelasi
Prinsip ini untuk melihat pola hubungan antara satu factor dengan factor lainnya. Meliputi hubungan factor fisis dengan factor fisis lainnya, antara factor fisis dengan factor manusia dan antara factor manusia dengan manusia lainnya.

3. Prinsip Deskripsi
Prinsip ini menggambarkan lebih jauh terhadap persebaran dan hubungan interelasi antara fakta dan gejala dipermukaan bumi melalui kata-kata, table, grafik dan peta.

4. Prinsip Keruangan (Korologi)
Merupakan prinsip yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari penyebaran, interelasi, interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang geografi adalah permukaan bumi termasuk lapisan atmosfer dan lapisan batuan.

RUANG LINGKUP GEOGRAFI

Rhoad Murphy dalam bukunya “The Scope of Geography” mengemukakan 3 pokok ruang lingkup studi geografi, yaitu :

1. Persebaran dan keterbatasan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek-aspek keruangan serta tata cara manusia memanfaatkannya

2. Hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungan fisik sebagai bagian studi keanekargaman wilayah.

3. Kajian terhadap region secara komprehensif dan terpadu antara unsure-unsur wilayah.

Berdasarkan definisi geografi dari hasil kesepakatan IGI di Semarang tahun 1988, ruang lingkup geografi dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengetahuan mengenai gejala alam dan kehidupan di muka bumi yang dikenal dengan geosfer.

2. Interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya

3. Persebaran gejala geosfer dan interaksi antara manusia dan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.