Sabtu, 04 Mei 2013
Rabu, 01 Mei 2013
GEOSFER
11.15
2 comments
A.
PENGERTIAN GEOSFER
GEOS : BUMI
FER/ SFERA : PERMUKAAN
GEOSFER secara umum adalah
lapisan atau sfera yang terdapat pada bumi terletak pada permukaan bumi dan di
bawah permukaan bumi dan lapisan bumi tersebut berpengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap kehidupan bumi.
GEOSFER adalah lingkungan
dipermukaan bumi meliputi:
- Litosfer yaitu lingkungan kulit
bumi atau kerak bumi
- Atmosfer yaitu lingkungan udara
- Hidrosfer yaitu lingkungan
perairan
- Biosfer yaitu lingkungan
makhluk hidup
- Antroposfer yaitu lingkungan
manusia
Dalam mempelajari geografi
diperlukan cabang-cabang ilmu yang lain sebagai penunjang karena geografi
adalah kajian ilmu yang sangat kompleks dan di anggap sebagai induknya semua
ilmu pengetahuan sehingga selalu berkaitan dengan ilmu-ilmu yang lain.
GEOSFER atau bumi yang padat
adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,
mineral-mineral, dan bahan-bahan yang dikenal sumber daya alam. GEOSFER adalah
konsentrasi CO2 di udara yang berlebih dan hujan asam. GEOSFER adalah material
batuan bumi terbentuk (padat atau cairan), terlepas dari hidrosfer dan
atmosfer.
B.
FENOMENA GEOSFER
1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang
melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai
jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang
terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain
berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk
memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan
tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang
dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas
nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%),karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer
melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari
matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari
atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas
mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada
batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Komposisi dari atmosfer bumi
Atmosfer tersusun oleh:
-
Nitrogen
-
Oksigen
-
Argon
-
Air
-
Ozon
-
Karbondioksida
Atmosfer dibagi menjadi 5 lapisan
lagi, yaitu :
-
1 Troposfer
-
2 Stratosfer
-
3 Mesosfer
-
4 Termosfer
-
5 Eksosfer
2. Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar
dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος) yang
berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari
kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer
adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada
lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah
sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki
ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah
(merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan
bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar
dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang
lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer
dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap
padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis
karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat
konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan
terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914,
yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang
berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak
benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut
litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia
sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan
telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang
litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan
pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan
lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
-
Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak
samudra dan berada di dasar samdura
-
Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak
benua
Litosfer samudra memiliki
ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km.
Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan
Mohorovicic
3. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang
ada di permukaan bumi. Kata hidrosferberasal dari kata hidros yang berarti air
dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputidanau,
sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat
di lapisan udara.
4. Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari
planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan
proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurutgeofisiologi, biosfer
adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan
hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan),
hidrosfer(air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah
satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap
telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 4,5 milyar tahun usia
Bumi.
5. Antroposfer
Antroposfer adalah lapisan
manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera. Karena kajian geografi
merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut antroposentris.
Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang
mendeskripsikan manusia denganlingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu
berdasarkan data dan informasi yangdiperoleh.
Pengkajian geografi berkaitan
dengan aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni
alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai
tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia
untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan,
hubungan dan interaksinya secara keruangan.
BENCANA ALAM
09.37
No comments
A.
Devinisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi
dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung,
gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan
manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan
kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang
diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang
sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam
tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan,
harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk
mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini
berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu
dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya
tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia,
misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian
istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya
bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian
juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga
tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
B.
Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam
geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari
dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah
gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam
klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang
disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah
banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran
alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun
pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya
dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan
sebagainya).
3. Bencana alam
ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang
terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman
benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam
yang dahsyat bagi penduduk bumi.
Macam-Macam Bencana Alam Di Sekitar Kita
1. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan
tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana.
Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga
daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang
menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir
sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut
pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai
berikut :
a) Penebangan
hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b) Pendangkalan
sungai,
c) Pembuangan
sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
d) Pembuatan
saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e) Pembuatan
tanggul yang kurang baik,
f) Air laut,
sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
a) Rusaknya areal
pemukiman penduduk,
b) Sulitnya
mendapatkan air bersih, dan
c) Rusaknya
sarana dan prasarana penduduk.
d) Rusaknya areal
pertanian
e) Timbulnya
penyakit-penyakit
f) Menghambat
transportasi darat
Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus
dilakukan, diantaranya adalah :
a) membersihkan
saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan
terjadinya banjir.
b) mengeruk
sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c) membangun
rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa)
sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d) tidak
mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan
air.
e) tidak
menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air,
sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap
secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat
menyebabkan tanah longsor.
f) membuat
tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok
laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak
masuk ke dalam daratan.
2. Kebakaran
Hutan
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh
faktor alam seperti akibat sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan,
leleran lahar, dan lain sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang
luas akibat asap kebakaran yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan
yang terbakar juga bisa sampai ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis
bangunan-bangunan yang ada.
Penyebab Kebakaran liar, antara lain:
a) Sambaran petir
pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
b) Kecerobohan
manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa
mematikan api di perkemahan.
c) Aktivitas
vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung
berapi.
d) Tindakan yang
disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan
pertanian baru dan tindakan vandalisme.
e) Kebakaran di
bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran
di atas tanah pada saat musim kemarau.
Cara Mengantisipasi Kebakaran Hutan :
Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan
hutan konservasi, kesatuan pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan
hutan lindung meliputi kegiatan:
a) Inventarisasi
lokasi rawan kebakaran hutan;
b) Inventarisasi
faktor penyebab kebakaran;
c) Penyiapan regu
pemadam kebakaran;
d) Pembuatan
prosedur tetap;
e) Pengadaan
sarana dan prasarana; dan
f) Pembuatan
sekat bakar.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah
mulai dari yang tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa
dengan skala tinggi dapat membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan
bumi. Rumah, gedung, menara, jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain
sebagainya bisa hancur rata dengan tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin
lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat
itulah gempa bumi akǍan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan
lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan
besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami
transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan
magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti
Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi
karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa
pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat
para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi
Mengantisipasi Gempa Bumi
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah
apa dan bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa
terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
Sebelum terjadi gempa
a) Mengetahui
secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita
berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
b) Meletakkan
barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c) Matikan segera
lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya
kebakaran.
Saat terjadi gempa
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik
dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah
meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka
seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh
menimpa.
Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat
yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan
meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan
masih dapat terjadi.
Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut
berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik
mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan
runtuhan.
Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari
perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan.
Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan
gunakan elevator atau lift yang ada.
Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu
dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan
berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah
berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang
membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa
a) Tetap
menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan
yang merusak kaki.
b) Periksalah
apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c) Periksalah
aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas
usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan
merokok.
d) Periksalah
kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
e) Dengarkan
informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh
pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa
susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
4. Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan
akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin
ribut, dan lain sebagainya. Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih
pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam. Tsunami
yang besar bisa membunuh banyak manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak
tsunami.
Penyebab terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor
maupun meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus,
misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar
laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan
air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air
laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut
di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer
per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih
50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah
laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun
saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena
terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau
sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng
samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan
gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan
tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya,
dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang
berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau
meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar,
dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami :
a) Gempa bumi
yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
b) Gempa bumi
dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
c) Gempa bumi
dengan pola sesar naik atau sesar turun
Cara Mengantisipasi Tsunami :
Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
a) Jika kamu
sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya
ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang
terdekat.
b) Jika situasi
memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c) Jika situasi
tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat
yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk
sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d) Jika situasi
memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak
membawa apa-apa.
5. Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi
dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar
panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa
diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan
bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C.
Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang
dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu
dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang
sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Berbagai Tipe Gunung Berapi
a) Gunung berapi
kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b) Gunung berapi
perisai (shield volcano)
c) Gunung berapi
maar
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui
beberapa tanda, antara lain :
a) Suhu di
sekitar gunung naik.
b) Mata air menjadi kering
c) Sering
mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d) Tumbuhan di
sekitar gunung layu
e) Binatang di
sekitar gunung bermigrasi
Mengantisipasi Tsunami
Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
a) Jika kamu
sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari sekuat-kuatnya
ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang
terdekat.
b) Jika situasi
memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c) Jika situasi
tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan bertingkat
yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat untuk
sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d) Jika situasi
memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan tidak
membawa apa-apa.
6. Angin Puting
Beliung / Angin Ribut
Angin puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi
yang berhembus di suatu daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di
permukaan tanah. Angin yang sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain
bisa menerbangkan benda-benda serta merobohkan bangunan yang ada sehingga
sangat berbahaya bagi manusia.
Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat
olehNational Weather Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi
perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung "cuaca
sedang" berasal dari puting beliung tornado.
Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat
jauh dari umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengansetan debu dan
landspout. Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang di
perairan tropis dan semitropis. Angin ini memiliki angin yang secara relatif
lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat pelan. Angin ini
sangat sering terjadi di Florida Keys.
Puting Beliung
Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi
perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado
mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak
angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih
dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang,
angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.
7. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat
yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau
pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat
berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan
lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu
peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan asabatuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong
dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula
faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh :
Erosi yang disebabkan
sungai - sungai atau gelombang laut yang
menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan tanah
diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan
tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi
menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan
petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau
salju;
8. Pemanasan
global atau Global Warming
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratanBumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat
0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan
besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kacaakibat
aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua
akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat
beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan
IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC
menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga
11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan
oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di
masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun
sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan
kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari
seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini
mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan
polapresipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah
mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan
bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan
bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi
perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang
harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau
untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar
pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi
Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
9. Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi
kering (aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan
air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai
keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang
terjadi di bumi ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim.
Pergantian musim merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh
banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para petani
untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.
Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada
saat kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami
kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu,
pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi
langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang
umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi,
diantaranya:
a. Kekeringan
meteorologis (meteorological drought)
b. Kekeringan
pertanian (agricultural drought)
c. Kekeringan
hidrologis (hydrological drought)
d. Kekeringan
sosial – ekonomi (socio – economic drought)
Beberapa cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:
a) membuat waduk
(dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau. Selain itu waduk
dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan,
b) membuat hujan
buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,
c) reboisasi atau
penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah
menyerap air pada musim penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada
musim kemarau,
C.
Dampak Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya
tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul
bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian,
aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa
ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni.
Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena
peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan
manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya
sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai
peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat
manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang juga
tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep
ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai
hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun
ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir
menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula
muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari
juga menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.
Selasa, 23 April 2013
LETAK ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS WILAYAH INDONESIA
16.18
No comments
1.Letak Astronomis
Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang
berdasarkan garis lintang dan
garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang
melingkari permukaan bumi secarahorizontal, sedangkan garis bujur adalah garis
khayal yang menghubungkan Kutub Utaradan Kutub Selatan. Letak astronomis
Indonesia Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan95oBT – 141oBT Berdasarkan letak
astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator,yaitu garis khayal pada peta
atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian samabesarnya. Garis equator
atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.
2.Letak Geograpis
Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah
dilihat dari kenyataan dipermukaan bumi.Berdasarkan letak geografisnya,
kepulauan Indonesia di antara BenuaAsia dan Benua Australia, serta di antara
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Dengan demikian, wilayah Indonesia berada
pada posisi silang, yang mempunyai artipenting dalam kaitannya dengan iklim dan
perekonomian.
Letak geografis adalah
letak suatu wilayah/tempat/negara berdasarkan kenyataan di permukaan
bumi. Indonesia terletak diantara 2 benua, benua Asia (di utara katulistiwa)
dan benua Australia (di selatan katulistiwa) dan terletak di antara 2 samudra,
samudra Hindia dan samudra Pasifik
3.Letak Geologi
Letak Geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan
lapisan pembentukan kulit bumi.Indonesia merupakan pertemuan 3 lempeng litosfer
yaitu lempeng Asia yang cukup stabil, lempeng Indo Australia yang bergerak ke
arah utara dan lempeng dasar samudra pasifik yang bergerak ke arah barat
daya.Wilayah Indonesia berada di daerah pertemuan dua rangkaian pegunungan muda
yaitu sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania.
4.Iklim Indonesia
Iklim berupa suhu udara, kelembapan udara, curah hujan.
Kelembapan udara pengaruhnya bersifat vertikal akibat perbedaan ketinggian
tempat dan secara horizontal karena perbedaan curah hujan . Untuk mengetahui
iklim di indonesia , kita bisa melihat dari garis-garia lintang. Misal , dari
utara sampai selatan kita bagi menjadi 5 kawasan .
a) Kawasan Udara
Kutub
b) Kawsan Udara
Iklim Sedang
c) Kawasan Udara
Tropis
d) Kawasan Udara
Iklim Sedang
a) Kawasan Udara
Kutub
PETA,ATLAS DAN GLOBE
14.55
No comments
1.Peta
a.Pengertian Peta
Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan atau
buatan manusia, yang berada di atas maupun di bawah per-mukaan bumi yang
digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.Hakikatnya peta
adalah gambar dari berbagai fenome yang ada di bumi,sehingga peta adalah sumber
informasi yang baik.
Bentuk-bentuk muka bumi memiliki sebaran yang berbeda-beda
antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. Konsep geografi yang mengkaji
sebaran fenomena geografi dalam ruang dipermukaan bumi disebut konsep pola.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kajian pola dan bentuk muka bumi
merupakan kajian tentang macam-macam bentuk muka dan objek geografi lainnya serta sebaran dari
masing-masing bentuk muka bumi dalam satu wilayah.
Bentuk-bentuk muka bumi ndi dalam peta tidak digambarkan
kedalam bentuk yang sesungguhnya,tetapi di gambarkan dalam bentuk simbol. Oleh
karena itu kita semua harus memahami simbol-simbol yang ada dalam peta agar
kamu dengan mudah membaca atau menginterprestasi peta.
b.Interprestasi Peta
Interprestasi Peta merupakan merupakan membaca peta dengan
cara memaknai isi peta atas dasar
simbol-simbol yang ada. Hal ini disebabkan penggambaran bentuk-bentuk mika bumi
dan objek geografi lainnya dalam peta tidak digambarkan sesui dengan bentuk
aslinya,tetapi digambarkan dalam bentuk simbol.
Kita ketahui bahwa simbol peta dapat dibedakan menjadi
simbol titik, garis,bidang,warna dan simbol piktorial. Untuk dapat membaca dan menginterprestasi peta dengan
baik maka kita harus memahami terlebih dahulu arti dari masing-masing
simbol.Dengan memahami arti simbol kamu dapat dengan mudah menginterprestasi
objek-objek geografi dan sebaran dari objek-objek geografidalam peta.
c.Pembagian Peta dan Perbedaannya
Peta terbagi atas 2
bagian yaitu peta umum dan peta tematik.
Ø Peta umum adalah
peta yang menggambarkan berbagai kenampakan permukaan bumi. Dalam peta umum
simbol-simbol yang digambarkan mengikuti simbol-simbol konvensional (bebas) dan
tergantung dari si pembuat peta. Penggunaan simbol yang berbeda ini biasanya
dalam bentuk simbol warna. Sebagai contoh warna cokelat tua dalam peta umum
menunjukan daerah pengunungan tinggi, sedangkan dalam peta tematik mempunyai
arti yang lain tergantung dari tema peta tersebut.Didalam atlas sebagian besar
isinya berupa peta umum.Contoh Peta
Sumatra, Peta Jawa,Peta Kalimantan sampai peta berbagai negara di dunia.
Ø Peta tematik atau
peta khusus adalah peta yang hanya menggambarkan satu fenomena geografi. Adapun
contoh peta tematik dalam atlas antara lain Peta Iklim, Peta Kepadatan
penduduk, Peta Hasil Bumi, dan Peta Hasil Tambang.
2.Atlas
Atlas adalah kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku,
tetapi juga ditemukan dalam bentuk multimedia.Atlas merupakan kumpulan peta dan
narasi yang disusun secara sistematis sehingga membentuk kesatuan informasi
keruangan tentang suatu wilayah. Atlas Nasional Indonesia menyajikan informasi
keruangan yang berkaitan dengan sejarah, wilayah dan batas kedaulatan,
sumberdaya, penduduk, dan ekonomi yang ada di indonesia.
3.Globe
Globe adalah bola dunia berukuran kecil dalam bentuk tiga
dimensi dengan kemiringan 66 1/2 derajat pada garis ekliptika (bidang edar
bumi)dan dengan kemiringan 23 1/2 dari matahari.
Selasa, 16 April 2013
PROSES PEMBENTUKAN MUKA BUMI
20.53
1 comment
Permukaan bumi
terdiri atas berbagai bentuk dari yang datar, bergelombang atau berbukit sampai
bergunung. Keragaman tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui
berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk tenaga bekerja
untuk mengubah muka bumi, baik dari dalam bumi maupun dari luar bumi yang
dikenal dengan sebutan tenaga geologi.Tenaga dari dalam bumi mengubah bentuk
muka bumi sehingga muncul gunung, pe- gunungan, dan lain-lain. Selanjutnya apa
yang telah dilakukan oleh tenaga dari dalam bumi, kemudian dirombak oleh tenaga
dari luar bumi oleh air, angin, es, dan organisme sehingga nampaklah keragaman
muka bumi seperti yang kita lihat sekarang.
Keragaman bentuk ketampakan alam di permukaan bumi tidak
terjadi dengan sendirinya melainkan melalui suaru proses alam yang panjang.
Keragaman tersebut terjadi karena adanya tenaga endogen dan eksogen yang ada di
bumi.
1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi
yang membentuk muka bumi dan kulit bumi. Tenag endogen terdiri dari tenaga
tektonik,vulkanik, dan gempa bumi.Tenaga tektonik adalah tenaga dari dalam bumi
yang menimbulkan terjadinya penggeseran dan perubahan letak lapisan batuan
secara vertikal (gerakan evirogenetika) dan horizontal (gerakan orogenetik).
a.Gerakan epirogenetik adalah gerakan atau pergeseran
lapisan kulit bumi secra perlahan-lahan yang meliputi wilayah luas dalam jangka
waktu lama .
b.Gerakan oronetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan
kulit bumi secara tepat yang meliputi wilayah sempit. Gerakan ini dapat
berbentuk lipatan atau patahan.
§ 1.Vulkanisme adalah
peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi.
§ 2.Gempa bumi
adalah getaran yang dirasakan di
permukaan bumi yang berasal dari dalam lapisan kulit bumi.
2). Lipatan dan Patahan
Lipatan( foulding ) adalah bentuk ombak atau gelombang pada
suatu lapisan kulit bumi, yang ditunjukkan oleh perlapisan batuan. Lipatan
terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik.Pergeseran lempeng tersebut
mengakibatkan adanya lapisan yang terdorong secara horizontal, baik pada salah
satu tepi lapisan maupun pada kedua tepi lapisan.Lapisan batuan kemudian
mengalami pelipatan atau pelengkungan.
Suatu lipatan terdiri atas beberapa bagian yang membentuk
struktur lipatan. Struktur sebuah lipatan terdiri atas:
· antiklin,
yaitu unsur struktur lipatan denganbentuk yang cembung (convex) ke atas.
·
sinklin,yaitu lipatan yang cekung (concave) keatas.
· sayap(limb),
yaitu bagian dari lipatan yang terletak menurun mulai dari lengkungan maksimum
suatuantiklin sampai lengkungan maksimum suatusinklin.
Patahan (foulting) adalah proses dari tenaga dalam bumi
(endogen )yang menekan batuan keras sehingga lapisan batuan satu dengan yang
lain terpisah atau patah.Bentuk-bentuk patahan
(foulting) adalah sebagai berikut:
§ Patahan horst atau
tanah naik, adalah lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari daerah
sekeliling akibat terjadi patahan di sekitarnya.
§ Patahan graben atau
slenk/tanah turun ,adalah lapisan tanah yang yang terletak lebih rendah dari
daerah sekelilingnya akibat terjadi patahan disekitarnya.
§ Dome adalah lapisan
batuan yang terangkat berbentuk melengkung seperti cembung atau kubah.
C.Dampak Keragaman Muka Bumi Terhadap Kehidupan Manusia
Tenaga endogen umumnya bersifat membangun karena adanya
material baru yang dikeluarkan dari dalam bumi.Material tersebut memperbaharui
material lama di permukaan bumi yang telah mengalami pe- rubahan atau kerusakan
oleh tenaga eksogen.Tenaga endogen juga membentuk permukaan bumi, sehingga
terdapat bukit, pegunungan, lembah dan lain-lain.
Walaupun demikian, pada awal pembentukannya dirasakan
sebagai sebuah bencana alam.Sebagai contoh, letusan gunung berapi pada awalnya
menimbulkan kerusakan bagi lahan pertanian, hutan, permukiman dan
menimbulkanpula korban jiwa yang banyak.Namun, setelah letusan terjadi,
material hasil letusan (abu, pasir dan material lainnya) mengganti lapisan
tanah subur yang telah tipis karena erosi sehingga menjadi subur kembali.
Tenaga endogen dan eksogen memiliki dampak positif dan
negatif. Dampak positif dari tenaga endogen adalah:
1.Dampak Positif dari endogen adalah
· Lapisan
magma yang menembus kerak benua dan membeku di bawah permukaan tanah berpotensi
mengandung mineral yang berharga seperti emas, perak, dan bahan tambang lainnya
· Material
letusan gunung berapi (efata) sangat kaya akan mineral yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman. Setelah mengalami proses pelapukan, material-material
hasil letusan tersebut akan hancur dan menjadi tanah vulkanik yang subur,
sehingga tidak heran jika banyak lahan pertanian yang subur berada di daerah
ini.
· Magma yang
panas di bawah permukaan bumi juga akan memanaskan airtanah sehingga terbentuk
uap yang berguna untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi. Magma juga
memanaskan airtanah dan menjadi sumber air panas bagi keperluan wisata
pemandian airpanas.
· Endapan
pasir dan batu juga terbentuk di sekitar gunungapi yang sangat berguna untuk
bahan bangunan.
· Terbentuknya
gunung atau pegunungan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia pariwi-
sata karena udaranya yang sejuk dan pemandan- gannya yang indah.
Disamping sejumlah dampak positif yang ditumbulkannya,
tenaga endogen memiliki dampak negatif, yaitu di antaranya
2.Dampak negatif dari endogen adalah
· lava dan lahar yang dikeluarkan oleh
aktivitas gunungapi dapat merusak lahan pertanian, per- mukiman dan dapat
menimbulkan korban jiwa.
· Abu vulkanis
yang dikeluarkan pada saat letusan dapat merusak tanaman, iritasi pada mata,
tergang- gunya saluran pernapasan, menggangu aktivitas penduduk, terganggunya
tansportasi, dan lain-lain.
· Bom, lapili,
pasir yang terhempas saat letusandapat merusak permukiman, dan pertanian. Agak
berbeda dengan tenaga endogen, tenaga eksogen umumnya bersifat menghancurkan.
Permukaan bumi yang telah dibentuk oleh tenaga endogen, kemudian lambat laun
dihancurkan oleh tenaga eksogen. Walaupun memiliki sifat menghancurkan, tetapi
tenaga eksogen memiliki dampak positif bagi kehidupan, di antaranya:
3.Dampak positif dari oksigen
· Batuan dari
hasil pembekuan magma akan bermanfaat bagi tumbuhan jika telah dihancurkan oleh
tenaga eksogen menjadi partikel-partikel tanah.
· Batuan beku
terpecah-pecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil sehingga dapat dimanfaat-
kan untuk berbagai keperluan terutama bahan bangunan.
Mineral-mineral berharga yang tadinya berada di bawah
permukaan tanah lambat laun
tersingkap oleh tenaga eksogen sehingga memberi manfaat bagi
manusia.
4.Dampak negatif dari oksigen
· Erosi mengakibatkan lapisan tanah yang subur
berkurang atau hilang dan akibatnya tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik.
· Erosi juga
mengakibatkan sedimentasi di daerah yang lebih rendah dan terjadi pendangkalan
di daerah danau atau waduk. Akibatnya kemampuan PLTA untuk menghasilkan listrik
semakin berkurang.
· Selain
mengakibatkan pendangkalan, erosi juga menjadikan air sungai dan danau tidak
lagi jernih. Akibatnya tidak lagi bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk
keperluan minum atau mencuci. Makhluk hidup, khususnya ikan juga akan semakin
berkurang jumlahnya.
KENAMPAKAN DI PERMUKAAN BUMI
20.49
No comments
Kita ketahui bahwa manusia tinggal di lingkungan yang
beragam. Sebagian dari mereka tinggal di pegunungan dan sebagian lainnya
tinggal di pantai yang datar atau di wilayah perbukitan.Keragaman tersebut
memengaruhi kehidupan manusia.Manusia yang tinggal di pegunungan memiliki corak
kehidupan yang berbeda dengan mereka yang tinggal di pantai.Demikian pula
dengan orang yang tinggal di perbukitan dan lembah sungai.Masing-masing
menyesuaian diri atau beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Ketampakan alam yang ada di sekitar kita terdiri atas
ketampakan alam yang ada di daratan dan perairan.Contoh Ketampakan alam yang
ada di daratan adalah dataran tinggi, dataran rendah, pantai, tanjung, gunung,
pegunungan, dan gunung.Sedangkan Ke-tampakan alam yang ada di perairan adalah
sungai, danau, selat dan laut.
1. Kenampakan Alam di Daratan
Ketampakan alam yang ada di daratan, antaralain sebagai
berikut.
a. Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan
letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan laut (dpl) yang bermanfaat sebagai
lahan pertanian, perikanan, pemukiman, dan peternakan. Dataran rendah pada
umumnya terdapat di sekitar pesisir pantai.
b. Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki
ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut (dpl). Dataran tinggi
dapat dimanfaatkan untuk perkebunan maupun tempat peristirahatan.Selain itu,
dataran tinggi digunakan untuk menanam tanaman jenis sayuran dan buah-buahan.
Beberapa Dataran Tinggi di Indonesia, antara lain Alas (Nanggoe Aceh
Darussalam), Kerinci (Sumatera barat), Dieng (Jawa Tengah), Tengger (Jawa
Timur), Bone (Sulawesi Selatan), dan Minahasa (Sulawesi Utara).
c. Pegunungan
Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan
kumpulan deretan dari gunung dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan
laut.Pegunungan umumnya dipakai untuk rekreasi atau tempat peristirahatan.
Beberapa Pegunungan di Indonesia, antara lain Pegunungan Dieng (Jawa Tengah),
Sewu (DI Yogyakarta) dll.
2.Kenampakan Alam di Perairan
Ketampakan alam yang ada di perairan, antaralain sebagai
berikut:
a. Pantai
Pantai adalah dataran yang berbatasan dengan laut yang
bermanfaat sebagai tempat pariwisata, perikanan dan hutan bakau.Pernahkah
kalian pergi ke pantai.Sungguh mengasyikan bukan?Coba kalian tuliskan
pantai-pantai yang ada di Indonesia.
B Sungai.
Sungai-sungai besar pada umumnya terletak di pulau yang
besar pula, seperti Pulau Jawa, Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi
dan Pulau Papua. Sungai dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik dan
sarana kebutuhan hidup penduduk.Sungai juga dapat berfungsi sebagai alat t
ransportasi s eperti d i K alimantan.
c. Danau
Danau adalah genangan air yangamat luas yang dikelilingi
daratan.Danau digunakan untuk tempat pariwisata.
d. Selat
Selat adalah perairan atau laut sempit yang menghubungkan
dua buah pulau.Indonesia mempunyai banyak sekali selat.Kalian tahu kenapa?Ya
betul, karena Indonesia adalah negara kepulauan. Beberapa Selat Di Indonesia,
antara lain Selat Sunda, Selat Karimata, Selat Bali, Selat makasar, Selat
Badung, Selat Berhala, dan Selat Rote.
Selasa, 09 April 2013
JAGAT RAYA
21.35
No comments
Jagat Raya adalah istilah lain dari alam semesta. Dalam ilmu
astronomi (ilmu yang mempelajari ihwal bintang) Jagat Raya, semesta, / yang
disebut Cosmos sesungguhnya adalah sebuah ruang tempat segenap benda langit
berada, termasuk bumi tempat manusia hidup. Di Jagat Raya terdapat bermilyar
bintang, planet - planet, komet, serta meteor. Selain itu, di Jagat Raya juga
terdapat benda - benda langit lain seperti debu, kabut, dan gas.
B. TEORI PEMBENTUKAN
JAGAT RAYA
Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai
berikut.
a. Teori Ledakan
Besar (The Big Bang Theory)
Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya
suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami
ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa. Ketika
terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan
terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian,
bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal
sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.
b. Teori Mengembang
dan Memampat (The Oscillating Theory)
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan
konstraksi. Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus
materi yang diawali dengan massa ekspansi (mengembang) yang disebabkan oleh
adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini terbentuklah galaksi- galaksi.
Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 miliar tahun. Selanjutnya,
galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampat
didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap
memampat, maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada
akhirnya memampat lagi.
TATA SURYA
21.21
No comments
A.
Asal-usul Tata Surya
Banyak ahli telah mengemukakan
hipotesis tentang asal-usul Tata Surya, diantaranya.
1)
Hipotesis Nebula
Hipotesis Nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734dan disempurnakan
oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga
dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796.
Hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace yang menyebutkan
bahwa pada tahap awal Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini
terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebutnebula dan unsur gas yang sebagian
besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut
dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi
bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut, berputar semakin
cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat
gaya gravitasi tersebut gas-gas memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet dalam dan planet luar.
2)
Hipotesis Planetisimal
Hipotesis Planetisimal pertama
kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun
1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat
adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari. Pada masa awal
pembentukan matahari, kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada
permukaan matahari dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang
kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua
lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi
tertarik kembali dan sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin, memadat, dan
menjadi benda-benda berukuran kecil yang disebut planetisimal dan beberapa yang
besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu
sehingga membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi
komet dan asteroid.
3)
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis Pasang Surut Bintang
pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap
terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan
tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain oleh gaya
pasang surut yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold
Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak
mungkin terjadi.Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan
keberatannya atas hipotesis tersebut.
4)
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya
dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. uiper(1905-1973) pada tahun
1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola
kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5)
Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis Bintang Kembar awalnya
dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis Bintang
Kembar menjelaskan bahwa Tata Surya berupa dua bintang yang hampir sama
ukurannya dan saling berdekatan. Kemudian
salah satunya meledak dan meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu
terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.
B.
Sejarah
Penemuan
Lima planet terdekat ke Matahari
selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, danSaturnus) telah dikenal sejak
zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak
bangsa di dunia memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami
benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei(1564-1642)
dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam
mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena
teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam sehingga ia bisa melihat berbagai
perubahan bentuk penampakanVenus seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai
akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari
Matahari makin memperkuat teori heliosentris yaitu bahwa matahari adalah pusat
alam semesta. Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi olehMerkurius
hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus
disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang
menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit
Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan
perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui
Johannes Kepler (1571-1630) denganHukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton
(1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang
memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya
William Herschel (1738-1822)
menemukan Uranus pada 1781. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa
planet ini ada yang mengganggu. Kemudian Neptunus ditemukan pada Agustus 1846.
Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus.Pluto
kemudian ditemukan pada 1930. Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui
sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada
1978 ditemukan satelit yang mengelilingi Pluto yaitu Charon yang sebelumnya
sempat dikira sebagai planet karena ukurannya tidak jauh berbeda dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan
sekitar 1.000 objek kecil yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek
trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar
100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper
adalah bagian dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk
dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya
(750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta,
Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003
EL61 cukup menghebohkan karena Objek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki
satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan
puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama
oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki
satelit.
C.
Struktur Tata Surya
Komponen utama sistem Tata Surya
adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86
persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya.
Yupiter dan Saturnus merupakan dua
komponen terbesar yang mengedari matahari menyangkup kira-kira 90 persen massa
selebihnya. Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak
pada bidang edar bumi yang disebut ekliptika. Semua planet terletak sangat
dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya
memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika. Planet-planet dan
objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari dengan berlawanan
arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari kecuali Komet
Halley.
Hukum Gerakan Planet Kepler
menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling matahari
bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari sebagai salah satu titik
fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari matahari memiliki tahun waktu
yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan matahari
bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan matahari disebut
perihelion, sedangkan jarak terjauh dari matahari disebut aphelion. Semua objek
Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik
aphelion. Orbit planet hampir berbentuk lingkaran sedangkan komet, asteroid,
dan objek sabuk Kuiper orbitnya berbentuk elips.
Untuk mempermudah representasi,
kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak yang sama antar orbit. Semakin
jauh letak sebuah planet atau sabuk dari matahari, semakin besar jarak antara
objek itu dengan jalur edar orbit sebelumnya. Sebagai contoh: Venus terletak
sekitar sekitar 0,33 SA dari Merkurius, Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter,
dan Neptunus terletak 10,5 SA dariUranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk
menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini
tidak satu teori pun telah diterima.
Hampir semua planet-planet di
Tata Surya memiliki sistem sekunder yang kebanyakan adalah benda pengorbit
alami (satelit atau bulan). Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari
planet. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron,
dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen.
Empat planet terbesar juga memiliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil
yang mengorbit secara serempak.
1)
Terminologi
Secara informal, Tata Surya dapat
dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam mencakup empat planet
kebumian dan sabuk asteroid utama. Tata Surya bagian luar terdapat empat gas
planet raksasa. Sejak ditemukan Sabuk Kuiper, bagian terluar Tata Surya
dianggap wilayah tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus.
Secara dinamis dan fisik, objek
yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan, yaitu:
planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan
yang mengedari matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan
diri dan telah membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua
objek-objek kecil di sekitarnya. Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki
delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,Saturnus, dan Neptunus.
Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan
orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper. Planet kerdil adalah benda angkasa
bukan satelit yang mengelilingi matahari dan mempunyai massa yang cukup untuk
bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah sekitarnya.
Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil, yaitu:
Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris. Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan
sebagai planet kerdil adalah Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang
memiliki orbit di daerah trans-Neptunus disebut plutoid.
Sisa objek-objek lain yang
mengitari matahari adalah benda kecil Tata Surya. Ilmuwan ahli planet
menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang
terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk menyebut bahan bertitik
lebur tinggi (lebih besar dari 500 K). Contoh:silikat. Bahan batuan ini sangat
umum terdapat di Tata Surya bagian dalam yang merupakan komponen pembentuk
utama hampir semua planet kebumian dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan
bertitik lebur rendah seperti atom,
hidrogen, helium, dan gas mulia. Bahan-bahan ini mendominasi wilayah
tengah Tata Surya yang didominasi oleh Yupiter dan Saturnus. Es seperti
air,metana, amonia, dan karbon dioksida memiliki titik lebur sekitar ratusan
derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit
planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (es raksasa)
serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus.
2)
Zona Tata Surya
Zona Tata Surya yang meliputi,
planet bagian dalam, sabuk asteroid, planet bagian luar, dan sabuk Kuiper.
Di zona planet bagian dalam,
Matahari adalah pusat Tata Surya dan letaknya paling dekat dengan planet
Merkurius (jarak dari matahari 57,9 × 106 km, atau 0,39 SA), Venus (108,2 × 106
km, 0,72 SA), Bumi (149,6 × 106 km, 1 SA) dan Mars (227,9 × 106 km, 1,52 SA).
Ukuran diameternya antara 4.878 km dan 12.756 km, dengan massa jenis antara
3,95 g/cm3 dan 5,52 g/cm3.
Sabuk asteroid adalah kumpulan
batuan metal dan mineral yang terletak di antara Mars dan Yupiter.. Kebanyakan
asteroid-asteroid ini hanya berdiameter sekitar100 km atau lebih. Orbit
asteroid-asteroid ini sangat eliptis, bahkan sampai menyimpang Merkurius
(Icarus) dan Uranus(Chiron). Ceres adalah bagian dari kumpulan asteroid ini
yang berukuran sekitar 960 km dan dikategorikan sebagai planet kerdil.
Pada zona planet luar, terdapat
planet gas raksasa Yupiter (778,3 × 106 km, 5,2 SA), Uranus(2,875 × 109 km,
19,2 SA) dan Neptunus (4,504 × 109 km, 30,1 SA) dengan massa jenis antara 0,7
g/cm3 dan 1,66 g/cm3. Jarak rata-rata antara planet-planet dengan matahari bisa
diperkirakan dengan menggunakan baris matematis Titus-Bode. Regularitas jarak
antara jalur edaran orbit-orbit ini kemungkinan merupakan efek resonansi sisa
dari awal terbentuknya Tata Surya. Anehnya pada planet Neptunus tidak muncul di
baris matematis Titus-Bode sehingga membuat para pengamat berspekulasi bahwa
Neptunus merupakan hasil tabrakan kosmis.
3)
Matahari
Matahari adalah bintang induk
Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya.Bintang ini berukuran
332.830 kali dari massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti
yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan
menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke
luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik yang termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam
bintang kerdil kuning yang berukuran tengahan.
Nama ini menyebabkan kesalahpahaman karena dibandingkan dengan
bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti matahari termasuk cukup
besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengandiagram Hertzsprung-Russell
yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilailuminositas sebuah bintang
terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih
cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada
deret utama dan matahari terletak persis di tengah deret ini. Akan tetapi
bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah
langka sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum.
Saat ini Matahari tumbuh semakin
cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70
persen dari kecermelangan sekarang. Matahari secara metalisitas dikategorikan
sebagai bintang “populasi I”. Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada
tingkat evolusi alam semesta sehingga mengandung banyak unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium (metal) dibandingkan dengan bintang “populasi II”.
Unsur-unsur yang lebih berat daripadahidrogen dan helium terbentuk di dalam
inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama
perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh
unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintang-bintang tertua mengandung sangat
sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih
tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh
penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah
hasil penggumpalan metal.
Disamping cahaya, matahari juga
secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang
dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira
pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam sehingga menciptakan atmosfer tipis (heliosfer)
yang merambah Tata Surya sejauh 100 SA. Kesemuanya ini disebut medium
antarplanet.
Badai geomagnetis pada permukaan
matahari, seperti semburan matahari (solar flares) danpengeluaran massa korona
(coronal mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer sehingga
menciptakan cuaca ruang angkasa. Struktur terbesar dari heliosfer dinamai
lembar aliran heliosfer (heliospheric current sheet), yaitu sebuah spiral yang
terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari terhadap medium antarplanet.
Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumiberinteraksi dengan angin matahari.
Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet karena atmosfernya habis
terkikis ke luar angkasa. Interaksi antara angin matahari dan medan magnet bumi
menyebabkan terjadinya aurora yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi.
Heliosfer juga berperan
melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya.
Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitas
sinar kosmik pada medium antarbintang dan kekuatan medan magnet matahari
mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang sehingga derajat
radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi meskipun tidak
diketahui seberapa besar.
Medium antarplanet juga merupakan
tempat berada dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Daerah
pertama, awan debu zodiak yang terletak di Tata Surya bagian dalam dan
merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam
sabuk asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet. Daerah
kedua, membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA dan mungkin disebabkan oleh
tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper.
4)
Tata Surya Bagian Dalam
Tata Surya bagian dalam adalah
nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid. Terutama yang terbuat
dari silikat dan logam. Objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat
dengan matahari. Radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara
Yupiter dan Saturnus.
Planet-Planet Bagian Dalam
Planet-planet bagian dalam. Dari
kiri ke kanan: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Empatplanet bagian dalam atau planet kebumian
(terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang padat dan hampir tidak
mempunyai bulan dan sistem cincin. Komposisi utama planet ini adalah mineral
bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung dan
logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Venus, Bumi dan Mars
memiliki atmosfer, kawah meteor, dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti
gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara matahari dan
bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.
-
Merkurius
Merkurius (0,4 SA) adalah planet
terdekat dari matahari serta terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak
memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang
diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan
pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan
terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin
matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa
dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesis lapisan luar planet ini terlepas
setelah terjadi tabrakan raksasa dan perkembangan (akresi) penuhnya terhambat
oleh energi awal matahari.
-
Venus
Venus (0,7 SA) berukuran 0,815
kali dari massa bumi. Planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan
berinti besi, atmosfer yang tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi
planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat
dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan
suhu permukaan mencapai 400 °C yang kemungkinan besar disebabkan jumlah gas
rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis
Venus belum dideteksi dan karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang
bisa mencegah habisnya atmosfer diduga sumber atmosfer Venus berasal dari
gunung berapi.
-
Bumi
Bumi adalah planet bagian dalam
yang terbesar dan terpadat. Bumi adalah satu-satunya yang diketahui memiliki
aktivitas geologi dan memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah
khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet
yang diobservasi memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda
dibandingkan planet-planet lainnya karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk
hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit yaitu bulan dan
satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.
-
Mars
Mars (1,5 SA) berukuran lebih
keci dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis
yang kandungan utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi
gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles
marineris menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai belakangan
ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars
mempunyai dua satelit alami kecil yaitu Deimos dan Phobos yang diduga merupakan
asteroid yang terjebak gravitasi Mars.
-
Sabuk Asteroid
Asteroid adalah obyek Tata Surya
yang terdiri dari batuan dan mineral logam beku. Sabuk asteroid utama terletak
di antara orbit Mars dan Yupiter yang berjarak antara 2,3-3,3 SA darimatahari.
Asteroid merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal
karena pengaruh gravitasi Yupiter. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan
kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar
diklasifikasikan sebagai benda kecil Tata Surya. Beberapa asteroid seperti
Vesta dan Hygiea mungkin akan diklasifikasi sebagai planet kerdil jika terbukti
telah mencapai kesetimbangan hidrostatik. Sabuk asteroid terdiri dari
beribu-ribu hingga jutaan objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun
demikian, massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu
massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat karena kapal ruang angkasa secara rutin
menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter
antara 10 dan 10-4 m disebut meteorid.
5)
Tata Surya Bagian Luar
Pada bagian luar dari Tata Surya
terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelit yang berukuran planet. Banyak
komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur yang juga berorbit di daerah
ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air,
amonia, metan, yang sering disebut es dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang
lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.
Planet-Planet Bagian Luar
Keempat planet luar yang disebut
planet raksasa gas (gas giant) atau planet jovian secara keseluruhan mencakup
99% massa yang mengorbit matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar
mengandung hidrogen dan helium. Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang
lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri
sebagai raksasa es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski
hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
-
Yupiter
Yupiter (5,2 SA) merupakan planet
yang berukuran 318 kali massa bumi dan 2,5 kali massa dari gabungan seluruh
planet lainnya. Kandungan utama planet ini adalah hidrogen dan helium. Sumber
panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada
atmosfernya seperti pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang
diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar adalah Ganymede,
Callisto, Io, dan Europa yang menampakan kemiripan dengan planet kebumian,
seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit
terbesar di Tata Surya berukuran lebih besar dari Merkurius.
-
Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal
dengan sistem cincinnya memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter yaitu
komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter,
namun planet ini hanya seberat kurang
dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi sehingga membuat planet ini
sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60
satelit yang diketahui sejauh ini dan 3 yang belum dipastikan. Dua di
antaranya yaitu Titan danEnceladus
yang menunjukan activitas geologis
meskipun hanya terdiri dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius
dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang
cukup berarti.
-
Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14
kali massa bumi adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar.
Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan
berukuran poros 90° pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin
dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas.
Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui dan yang terbesar adalah Titania,
Oberon, Umbriel, Ariel, dan Miranda.
-
Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit
lebih kecil dari Uranus namun memiliki 17 kali massa bumi sehingga membuatnya
lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak
Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang
terbesar adalah Triton.Triton memiliki geyser nitrogen cair dan geologinya
aktif. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah
(retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya yang
disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan
Neptunus.
-
Komet
Komet adalah badan Tata Surya
kecil yang biasanya hanya berukuran beberapa kilometer dan terbuat dari es
volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi. Secara
umum,perihelionnya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelionnya
lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam dan
mendekati matahari menyebabkan permukaan
esnya bersumblimasi dan berionisasi yang menghasilkan koma, ekor gas, dan debu
panjang yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.
Komet berperioda pendek memiliki
kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda
panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek
dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda panjang seperti
Hale-bopp, berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz
Sungrazers terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal. Sebagian komet berorbit
hiperbolik mungkin berasal dari luar Tata Surya tetapi menentukan jalur orbitnya
secara pasti sangatlah sulit. Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis
karena panas matahari sering dikategorikan sebagai asteroid.
Daerah trans-Neptunus
Daerah yang terletak jauh
melampaui Neptunus disebut daerah trans-Neptunus yang sebagian besar belum
dieksplorasi. Menurut dugaan daerah ini sebagian besar terdiri dari dunia-dunia
kecil (yang terbesar memiliki diameter seperlima bumi dan bermassa jauh lebih
kecil dari bulan) dan terutama mengandung batu dan es. Daerah ini juga dikenal
sebagai daerah luar Tata Suryameskipun berbagai orang menggunakan istilah ini
untuk daerah yang terletak melebihi sabuk asteroid.
-
Sabuk
Kuiper
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin
raksasa mirip dengan sabuk asteroid tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk
ini terletak antara 30 dan 50 SA dan terdiri dari benda kecil Tata Surya.
Beberapa objek Kuiper yang terbesar seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus mungkin
akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan
terdapat sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km
tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi.
Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di
luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar bisa
dibagi menjadi resonansi dan sabuk klasik. Resonansi adalah orbit yang terkait
pada Neptunus. Sabuk klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi
dengan Neptunus dan terletak sekitar 39,4 SA- 47,7 SA. Anggota dari sabuk
klasik diklasifikasikan sebagaicubewanos.
-
Piringan
Tersebar
Piringan tersebar (scattered
disc) berpotongan dengan sabuk Kuiper dan menyebar keluar jauh lebih luas.
Daerah ini diduga merupakan sumber komet berperioda pendek. Objek piringan
tersebar diduga terlempar ke orbit yang tidak menentu karena pengaruh gravitasi
dari gerakan migrasi awal Neptunus. Kebanyakan objek piringan tersebar
(scattered disc objects atau SDO) memiliki perihelion di dalam sabuk Kuiper dan
apehelion hampir sejauh 150 SA dari matahari. Orbit OPT juga memiliki inklinasi
tinggi pada bidang ekliptika dan sering hampir bersudut siku-siku. Beberapa
astronom menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai bagian dari sabuk Kuiper
dan menjuluki piringan tersebar sebagai “Objek Sabuk Kuiper Tersebar”.
Daerah Terjauh
Titik tempat Tata Surya berakhir
dan ruang antar bintang mulai tidaklah persis terdefinisi. Batasan-batasan luar
ini terbentuk dari dua gaya tekan yang terpisah yaitu angin matahari dan
gravitasi matahari. Batasan terjauh pengaruh angin matahari kira kira berjarak
empat kali jarak Pluto dan matahari. Heliopause ini disebut sebagai titik
permulaan medium antar bintang. Akan tetapi, Bola Roche Matahari jarak efektif
pengaruh gravitasi matahari diperkirakan mencakup sekitar seribu kali lebih
jauh.
Banyak hal dari Tata Surya kita
yang masih belum diketahui. Medan gravitasi matahari diperkirakan mendominasi
gaya gravitasi bintang-bintang sekeliling sejauh dua tahun cahaya (125.000 SA).
Perkiraan bawah radius Awan Oort, di sisi lain tidak lebih besar dari 50.000 SA
sekalipun Sedna telah ditemukan. Daerah antara Sabuk Kuiper dan Awan Oort
adalah sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA. Selain itu, juga ada
studi yang mempelajari daerah antaraMerkurius dan Matahari. Objek-objek baru
mungkin masih akan ditemukan di daerah yang belum dipetakan.
Langganan:
Postingan (Atom)